Nama : Rika Andriyanie
Kelas : 3 DA 03
NPM : 49210323
UNIVERSITAS GUNADARMA
Setiap perusahaan pasti memerlukan laporan keuangan untuk menjalankan kegiatan operasionalnya. Berikut akan saya bahas mengenai Laporan Keuangan.
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan, yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.
1. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan dibuat sebagai bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap, dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepada manajemen.
Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan:
“Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misal, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misal informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga”
Menurut Harahap (2004:105) ”laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Adapun jenis laporan keuangan yang lazim dikenal adalah Neraca, Laporan rugi Laba, Laporan Arus Kas dan Laporan Perubahan posisi Keuangan”.
Sedangkan Riyanto (2001:15) menyatakan laporan keuangan memberikan ikhtisar mengenai adanya keuangan suatu perusahaan, dimana neraca mencerminkan nilai aktiva, nilai hutang, dan modal sendiri pada suatu saat tertentu dan laporan keuangan laba/rugi mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama periode tertentu biasanya dalam satu tahun. Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang berisi data-data keuangan. Data-data keuangan ini digunakan untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.
2. Fungsi dan Tujuan Laporan Keuangan
Berdasarkan definisinya secara umum laporan keuangan memiliki beberapa fungsi dan tujuan sebagai berikut :
- Fungsi Laporan Keuangan
a. Mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan pada kurun waktu tertentu melalui laporan historis yang secara sistematis memberikan informasi secara menyeluruh mengenai aktiva, hutang, modal, penghasilan, biaya, laba atau rugi yang diperoleh, aktivitas investasi, pendanaan, dan operasi selama periode pelaporan.
b. Setiap laporan tersebut menyediakan informasi yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya namun saling berkaitan karena mencerminkan aspek yang berbeda dari transaksi-transaksi atau peristiwa-peristiwa lain yang sama.
- Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan menurut Sawir (2005:2) adalah sebagai berikut:
a. menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi,
b. laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagian besar pemakainya, yang secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu,
c. laporan keuangan juga menunjukkan apa yang dilakukan manajemen atau pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Laporan keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan saat ini dan untuk memperkirakan hasil operasi serta arus kas di masa depan.
Dari pengertian di atas tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai sumber-sumber ekonomi dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.
3. Pengguna Laporan Keuangan
Pengguna laporan keuangan terdapat di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan. Yang berasal dari dalam perusahaan adalah Direktur, manajer, karyawan,dsb. Yang berasal dari luar perusahaan, seperti investor, pemasok dan kreditor, pelanggan, masyarakat, dan pemerintah.
4. Jenis-jenis Laporan Keuangan
Mengenai laporan keuangan yang disajikan dan disusun oleh manajemen sesuai Ikatan Akuntan Indonesia, (2007:2) menyatakan “Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
· Neraca
· Laporan Rugi-Laba
· Laporan Perubahan Ekuitas
· Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus dana
· Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan
a. Neraca
Di dalam akuntansi keuangan, Neraca atau laporan posisi keuangan (balance sheet atau statement of financial position) adalah bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut. Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset, liabilitas, dan ekuitas yang dihubungkan dengan persamaan akuntansi berikut:
Di dalam akuntansi keuangan, Neraca atau laporan posisi keuangan (balance sheet atau statement of financial position) adalah bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut. Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset, liabilitas, dan ekuitas yang dihubungkan dengan persamaan akuntansi berikut:
Aset = Liabilitas + Ekuitas
Informasi yang dapat disajikan di neraca antara lain posisi sumber kekayaan entitas dan sumber pembiayaan untuk memperoleh kekayaan entitas tersebut dalam suatu periode akuntansi (triwulanan, caturwulanan, atau tahunan).
Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia disebutkan di dalam neraca: Perusahaan menyajikan aset lancar terpisah dari aset tidak lancar dan kewajiban jangka pendek terpisah dari kewajiban jangka panjang kecuali untuk industri tertentu diatur dalam PSAK khusus. Aset lancar disajikan menurut urutan likuiditas sedangkan kewajiban disajikan menurut urutan jatuh tempo. Perusahaan harus mengungkapkan informasi jumlah setiap aset yang akan diterima dan kewajiban yang dibayarkan sebelum dan sesudah dua belas bulan dari tanggal neraca.
Apabila perusahaan menyediakan barang atau jasa dalam siklus operasi perusahaan yang dapat diidentifikasi dengan jelas, maka klasifikasi aset lancar dan tidak lancar serta kewajiban jangka pendek dan jangka panjang dalam neraca memberikan informasi yang bermanfaat dengan membedakan aset bersih sebagai modal kerja dengan aset yang digunakan untuk operasi jangka panjang.
1. Neraca Staffel
2. Neraca Skontro
d. Laporan Arus Kas
Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia disebutkan di dalam neraca: Perusahaan menyajikan aset lancar terpisah dari aset tidak lancar dan kewajiban jangka pendek terpisah dari kewajiban jangka panjang kecuali untuk industri tertentu diatur dalam PSAK khusus. Aset lancar disajikan menurut urutan likuiditas sedangkan kewajiban disajikan menurut urutan jatuh tempo. Perusahaan harus mengungkapkan informasi jumlah setiap aset yang akan diterima dan kewajiban yang dibayarkan sebelum dan sesudah dua belas bulan dari tanggal neraca.
Apabila perusahaan menyediakan barang atau jasa dalam siklus operasi perusahaan yang dapat diidentifikasi dengan jelas, maka klasifikasi aset lancar dan tidak lancar serta kewajiban jangka pendek dan jangka panjang dalam neraca memberikan informasi yang bermanfaat dengan membedakan aset bersih sebagai modal kerja dengan aset yang digunakan untuk operasi jangka panjang.
1. Neraca Staffel
Neraca ini dilaporkan satu halaman vertikal. Disebelah atas
dicantumkan total aktiva dan dibawahnya disajikan pos kewajiban dan
pos modal.
2. Neraca Skontro
Aktiva disajikan sebelah kiri , dan kewajiban serta modal ditempatkan sebelah kanan.
b. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi (Income
Statement atau Profit and Loss Statement) adalah bagian dari laporan
keuangan
suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode
akuntansi
yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga
menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.
Unsur-unsur laporan laporan laba rugi biasanya terdiri dari:
o Pendapatan dari penjualan
o Dikurangi Beban pokok
penjualan
o Laba/rugi kotor
o Dikurangi Beban usaha
o Laba/rugi usaha
o Ditambah atau dikurangi
Penghaslan/beban lain
o Laba/rugi sebelum pajak
o Dikurangi Beban pajak
o Laba/rugi bersih
c. Laporan Perubahan Modal
Laporan yang berisi jumlah dan jenis modal
yang dimiliki pada saat ini. Kemudian, laporan ini juga menjelaskan perubahan modal dan sebab-sebab
terjadinya perubahan modal di perusahaan.
Laporan arus kas ( cash flow statement
atau statement of cash
flows) adalah bagian
dari laporan
keuangan
suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode
akuntansi
yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan.
Referensi :
http://dahlanforum.wordpress.com/2008/04/21/pengertian-laporan-keuangan/
Hendriksen, Eldon S. 1997. Teori Akuntansi. Jakarta: Erlangga
Google.com._______. Akuntansi. http://id.wikipedia.org, [html]. Diakses tanggal 26 Maret 2013 Google.com. 2012. Pengertian Laporan Keuangan.
http://www.darmansyah.blog.esaunggul.ac.id, [pdf]. Diakses tanggal 26 Maret 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar