twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me

Jumat, 06 April 2012

Kewirausahaan

Nama : Rika Andriyanie
NPM : 49210323
Kelas : 2 DA 03
Universitas Gunadarma

Kalian pasti sering mendengar istilah kewirausahaan bukan ? Apa kalian tahu pengertian kewirausahaan ? Di blog ini akan saya bahas tentang kewirausahaan . Kewirausahaan atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard Cantillon (1775), misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian. Berbeda dengan para ahli lainnya, menurut Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya dan menurut Peter Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.



1. Apa inti dan karakteristik wirausaha ?
Inti kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (creative new and different). Proses kreatif dan inovatif biasanya diawali dengan munculnya ide-ide dan pemikiran-pemikiran baru untuk mencipatakan sesuatu yang baru.
Karakteristik Wirausahawan Menurut McClelland :
• Keinginan untuk berprestas, pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih baik daripada prestasi sebelumnya.
• Keinginan untuk bertanggung jawab segala aktivitas yang dijalankannya, baik sekarang maupun yang akan datang. Tanggung jawab seorang pengusaha tidak hanya pada segi material, tetapi juga moral kepada berbagai pihak.
• Preferensi kepada resiko-resiko menengah, hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha kapanpun dan dimanapun, baik dalam bentuk uang maupun waktu.
• kepada kemungkinan berhasil, selalu bersikap optimis bahwa usaha yang dijalankannya akan sealu berhasil dan membawa keuntungan.
• Rangsangan oleh umpan balik, cepat tanggap akan situasi yang ada
• Aktivitas energik, Ini merupakan ciri mendasar di mana pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari peluang sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan.
• Orientasi ke masa depan, Memiliki visi dan tujuan yang jelas.Hal ini berfungsi untuk menebak ke mana langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui langkah yang harus dilakukan oleh pengusaha tersebut.
• Keterampilan dalam pengorganisasian, mempunyai kemampuan dalam hal organisasi untuk mengembangkan usahanya.
• Sikap terhadap uang, selalu bisa memanfaatkan uang yang di dapat untuk mengembangkan usahanya.

2.Bagaimana mengidentifikasi potensi kewirausahaan ?
Di bawah ini hal-hal yang bisa memberikan potensi bagi kewirausahaan:
(karakteristik wirausahawan yang sukses dengan n Ach tinggi)
• Kemampuan inovatif
• Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)
• Keinginan untuk berprestasi
• Kemampuan perencanaan realistis
• Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan
• Obyektivitas
• Tanggung jawab pribadi
• Kemampuan beradaptasi
• Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator


3.Mengapa disiplin ilmu kewirausahaan dapat di ajarkan sebagai suatu disiplin yang independen?
sejalan dengan tuntutan perubahan yang cepat pada paradikma pertumbuhan yang wajar (growth-equity paradigm shift) dan perubahan ke arah globalisasi (globalization paradigm shift) yang menuntut adanya keunggulan, pemerataan, dan persaingan, maka dewasa ini sedang terjadi perubahan paradigma pendidikan (paradigm shift). Menurut Soeharto Prawirokusumo (1`997:4) pendidikan kewirausahaan telah diajarkan sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri yang independen (independent academic disipline), karena:
• Kewirausahaan berisi body of knowledge yang utuh dan nyata distinctive, yaitu ada teori, konsep, dan metode ilmiah yang lengkap.
• Kewirausahaan memiliki dua konsep, yaitu posisi venture strat-up dan venture-growth, ini jelas tidak masuk dalam kerangka pendidikan manajemen dan kepemilikan usaha (business ownership).
• Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri, yaitu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create new and different things).
Kewirausahaan merupakan alat untuk menciptakan pemerataan berusaha dan pemerataan pendapatan (wealth creation prosess an entrepreneurial endeavor by its own night, nation’s prosperity, individual self-reliance) atau kesejahteraan rakyat yang adil dan makmur.


4. Jelaskan Hal – hal yang menjadi objek studi kewirausahan?
Seperti ilmu lain, kewirausahaan memiliki obyek studi yang pada intinya adalah nilai-nilai dan kemampuan seseorang yang diwu¬judkan dalam bentuk perilaku di dunia nyata.beberapa obyek kewirausahaan sebagai berikut:
• Kemampuan memotivasi diri
Kemampuan memotivasi diri dalam menumbuhkan tekad, sema¬ngat dalam melakukan kegiatan usaha. Kemampuan memotivasi diri sangat ditentukan oleh locus of control dalam diri wirausaha. Kemampuan memotivasi diri bisa berasal dari dalam diri sendiri (internal locus of control) dalam mencapai kehidupan yang lebih baik, pengembangan diri, penataan financial. Kemampuan memo¬tivasi diri bias juga berasal dari pengaruh lingkungan luar, seperti melihat mereka yang sudah berhasil, lingkungan sekitar banyak wirausaha, dorongan orang tua, keluarga bahkan juga dari anjur¬an konsultan, psikolog.
• Kemampuan berinisiatif.
Kemampuan berinisiatif adalah mengerjakan sesuatu yang baik tanpa menunggu perintah orang lain yang dilakukan secara ber¬ulang-ulang sehingga dalam jangka panjang menumbuhkan ke¬biasaan berinisiatif yang akan menghasilkan kreativitas dan inova¬si. Inovasi merupakan sebuah desakan dalam diri wirausaha untuk selalu menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda yang dapat dijadikan piranti dalam menghasilkan barang maupun jasa yang dibutuhkan pengguna.
• Kemampuan membentuk modal (capital)
Kemapuan membentuk modal sangat menentukan kelancaran dalam memulai usaha. Semangat dan tekat untuk berusaha dan pemahaman tentang pengelolaan keungan (financial mana¬gement) menjadi dasar dalam kemampuan membentuk modal. Modal usaha dapat berasal dari modal sendiri, hutang jangka pen¬dek, menengah, kerjasama manajemen, bantuan, dan lain-lain.
• Kemampuan mengatur waktu (time management skill).
Melakukan kegiatan usaha baik menghasilkan barang maupun jasa, berkarir dalam organisasi membutuhkan ketekunan, keteliti¬an dan juga keseriusan yang juga berhubungan langsung dengan kemampuan mengatur waktu, Wirausahan yang menanggung ber¬macam risiko, membutuhkan manajemen waktu yang tepat, ka¬pan memulai pekerjaan dan kapan selesai, skedul waktu bekerja dan dalam menyelesaikan pekerjaan sangat menentukan keber¬hasilan kegiatan usaha. Ada pepatah “time is money”. Contoh: seorang ahli psikolog, dokter ahli dikatakan berhasil apa bila dia bisa menjalankan profesi dan juga mampu memberikan waktu un¬tuk keluarga.
• Kemampuan mental yang dilandasi agama
Ada kalanya kesuksesan seorang wirausaha membutuhkan waktu yang cukup lama. Perjalankan kesuksesan wirausaha adakala¬nya mengalami siklus naik-turun. Pada saat kehidupan wirausaha pada kondisi sulit kekuatan mental yang dilandasi keyakinan dan agama sangat diperlukan guna menghadapi tekanan kesulitan.
• Kemampuan mengambil hikmah dari pengalaman
Kehidupan bisnis dapat dibaratkan kehidupan manusia, kadang kondisinya sehat, kadang kondisinya kurang sehat, bahkan mati. Kehidupan wirausaha dalam menjalankan usaha pada umumnya mengalami pasang surut. Kegagalan, kemerosotan dalam bisnis adalah hal wajar. Pengalaman wirausaha yang baik dan peng¬alaman yang menyakitkan dapat merupakan pengalaman yang berharga apabila wirausaha tersebut mampu mengambil hikmah. Pengalaman merupakan bahan referensi dalam bersikap, ber¬perilaku, mengambil kebijakan, dan menjalankan usaha dimasa kini dan masa depan.


5. Apa yang dimaksud dengan hakikat dari kewirausahaan ?
Yang dimaksud dengan hakikat kewirausahaan adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif.
Dengan demikian, ada enam hakekat pentingnya Kewirausahaan, yaitu:
• Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis (Ahmad Sanusi, 1994)
• Kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah usaha dan mengembangkan usaha (Soeharto Prawiro, 1997)
• Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (kreatif) dan berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan nilai lebih.
• Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (Drucker, 1959)
• Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan keinovasian dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan usaha (Zimmerer, 1996)
• Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan.


6. Jelaskan pandangan berbagai ahli mengenai definisi kewirausahaan ?
Terlepas dari berbagai definisi kewiraushaan yang dikemukakan oleh beberapa ekonom, wirausaha dapat dipandang dari berbagai sudut dan konteks, yaitu ahli ekonom, ahli manajemen, pelaku bisnis, psikolog, dan pemodal.
Berikut ini adalah pengertian wirausaha menurut para ahli :
• Wirausaha adalah orang yang memaksakan diri untuk menjadi pelayan bagi orang lain (Gede Prama, SWP, 09/X1/1996)
• Wirausaha menurut pandangan seorang psychologis adalah seorang yang memiliki dorongan kekuatan diri dalam untuk memperoleh sesuatu tujuan, suka mengadakan eksperimen atau menampilkan kebebasan dirinya diluar kekuasaan orang lain.
• Wirausaha menurut pandangan seorang ekonom adalah seseorang atau sekelompok orang yang mengorganisir faktor-faktor produksi, alam, tenaga kerja, modal, dan skill untuk tujuan berproduksi.
• Wirausaha menurut seorang businessman adalah ancaman, pesaing baru atau juga bisa dianggap seorang rekan atau partner.
• Wirausaha menurut seorang pemodal / investor adalah seseorang yang menciptakan kesejahteraan untuk orang lain dan menggunakan cara baru untuk menggunakan resources, mengurangi pemborosan dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat.


REFERENSI:
• Suryana, Kewirausahaan, 2006, Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju
Sukses, Salemba Empat.
• http://adesyams.blogspot.com/2009/09/hakekat-kewirausahaan.html
• http://indofolder.info/?s=obyek+studi+kewirausahaan
 
id.wikipedia.org/wiki/Kewirausahaan

1 komentar:

Hilda permatasari mengatakan...

Terimakasih artiekl nya

ST3Telkom