twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me

Minggu, 27 November 2011

Beasiswa Sempoa



NAMA : RIKA ANDRIYANIE
NPM : 49210323
KELAS : 2 DA 03
UNIVERSITAS GUNADARMA



Tahun 2000, Suatu yang membanggakan karena pada usia saya yang masih kecil yaitu 9 tahun, saya berhasil mendapatkan beasiswa dengan hasil ISTIMEWA pada tempat kursus pertama saya SEMPOA INDONESIA PRATAMA.
Tahun 2001, Suatu yang membanggakan karena pada usia saya yang masih kecil yaitu 10 tahun, lagi-lagi saya berhasil mendapatkan beasiswa dengan peringkat pertama pada tempat kursus kedua saya yaitu ABACUS INTELLECTUAL PROGRESSIVE, dua semester berturut-turut.
Sebelum test sempoa, saya berusaha keras dan rajin berlatih di rumah dibantu mamah yang bertugas mencatat berapa waktu yang saya habiskan untuk menghitung beberapa soal yang saya kerjakan dengan menggunakan sempoa dan begitu pula dengan tanpa menggunakan sempoa, hanya menggunakan metode kertas yang diibaratkan sempoa dan saya belajar untuk membayangkan kertas tersebut di dalam otak saya agar mampu menghitung dalam bayang-bayang saya sendiri.
Dengan segala perjuangan dan pelatihan keras saya dirumah, Saya mampu mengalahkan teman-teman kursus yang usianya jauh diatas saya. Saat itu, saya dituntut untuk bisa berhitung cepat dan tepat menggunakan sempoa dan menggunakan bayangan saya sendiri (tanpa bantuan alat sempoa). Saya mulai mengikuti kursus sempoa sejak saya berumur 8 tahun dan saya mengikuti kompetisi ini dengan tujuan agar saya dapat membahagiakan orangtua saya dan guru pembimbing saya. Dengan apa yang saya raih saat itu, saya semakin termotivasi untuk menjadi anak yang dapat membuat keluarga terutama orangtua saya bangga memiliki anak seperti saya. Saya lebih rajin dan tekun mempelajari metode-metode sempoa agar saya menjadi pandai dalam berhitung tanpa menggunakan kalkulator yang sering digunakan hampir semua orang yang berpendapat untuk membantu mereka berhitung agar lebih mudah. Tetapi saya menyimpulkan bahwa dengan sempoalah yang lebih efisien dibandingkan dengan menggunakan kalkulator. Sempoa membantu saya untuk mengembangkan otak kiri dan kanan saya. Saya akan memberikan sedikit informasi tentang sejarah sempoa di Indonesia.
Asal-usul sempoa sulit dilacak karena alat hitung yang mirip-mirip sempoa banyak dikenal di berbagai kebudayaan di dunia. Konon sempoa sudah ada di Babilonia dan di Tiongkok sekitar tahun 2400 SM dan 300 SM. Orang zaman kuno menghitung dengan membuat garis-garis dan meletakkan batu-batu di atas pasir yang merupakan bentuk awal dari berbagai macam variasi sempoa. Dalam bahasa Inggris, sempoa dikenal dengan nama abacus.
Penggunaan kata abacus sudah dimulai sejak tahun 1387, meminjam kata dalam bahasa Latin abakos yang berasal dari kata abax yang dalam bahasa Yunani berarti "tabel perhitungan." Dalam bahasa Yunani, kata abax juga berarti tabel untuk menggambar bentuk-bentuk geometris di atas debu atau pasir. Ahli linguistik berspekulasi bahwa kata abax berasal dari kata ābāq yang dalam bahasa Ibrani yang berarti "debu." Pendapat lain mengatakan abacus berasal dari kata abak yang dalam keluarga bahasaFenisia berarti "pasir." Sempoa sistem 1-4 atau sempoa Jepang (soroban) merupakan sistem desimal murni yang hanya terdiri dari 2 baris manik-manik. Baris bagian atas terdiri dari 1 baris manik-manik dan baris bagian bawah terdiri dari 4 baris manik-manik. Ada juga soroban dengan 5 baris manik-manik pada setiap kolom.
Baris manik-manik bagian atas (sebuah manik-manik per batang) bernilai 5, sedangkan manik-manik bagian bawah (4 manik-manik per batang) bernilai 1. Garis tengah di antara kelompok manik-manik tersebut disebut "garis nilai". Pada kondisi nol, tidak ada manik-manik yang menempel pada garis nilai. Batang sempoa pada posisi paling kanan bernilai satuan, dengan batang di sebelah kirinya bernilai puluhan, ratusan, dan begitu seterusnya ke arah kiri.
Soroban diajarkan di sekolah dasar di Jepang sebagai bagian dari pelajaran operasi operasi aritmatik untuk memperlihatkan bilangan desimal secara visual. Pada waktu belajar menghitung dengan soroban di kelas, guru biasanya memberi instruksi penambahan atau pengurangan dengan bernyanyi.
Sebagai alat hitung tradisional Tiongkok dan sebuah penemuan penting pada masa Tiongkok Kuno, sempoa digunakan secara luas sebelum penemuan angka-angka Arab di dunia. Sebelum penemuan sempoa, orang-orang zaman dulu menggunakan tongkat kayu kecil yang disebut “perhitungan kepingan”. Seiring dengan peningkatan jumlah perhitungan, perhitungan dengan tongkat kayu kecil gagal memenuhi tuntutan tersebut. karena itu, orang menemukan kalkulator pertama yaitu sempoa. Asal-usul sempoa dapat ditelusuri kembali pada 600 SM di periode Musim Semi dan Gugur. Penemu merangkaikan 10 manik-manik dalam satu kelompok dan dimasukkan ke dalam batang yang kemudian dibingkai. Perhitungan dapat dilakukan dengan menggerakkan manik-manik tersebut.
Sempoa berbentuk persegi panjang dengan bingkai kayu. Dalam bingkai, terdapat batang manik-manik. Balok di tengah-tengah bingkai membagi setiap batang menjadi dua bagian. Manik-manik di bagian atas melambangkan 5, dan sisanya di bagian bawah melambangkan satu.

Dalam penerapan sempoa, orang-orang membuat banyak tips perhitungan untuk membantu mempercepat perhitungan. Jenis metode perhitungan menggunakan sempoa disebut perhitungan sempoa. Oleh Dinasti Ming, perhitungan sempoa ini tidak hanya diterapkan untuk operasi penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian, tetapi juga untuk mengukur luas tanah, bentuk dan ukuran dari berbagai objek.
Karena pembuatan sempoa sederhana, harganya murah dan cara perhitungannya mudah diingat dan dilakukan, sempoa digunakan secara luas di Tiongkok. Lambat laun, hal ini menyebar ke Jepang, Korea, Amerika Serikat dan Asia Tenggara, dan negara-negara lain dan ke daerah - daerah. Bahkan dalam penggunaan umum kalkulator elektronik modern, sempoa masih sedang digunakan dalam penjumlahan dan pengurangan untuk kenyamanan.

Sempoa dikenal sebagai alat untuk membantu perhitungan. Dalam bahasa inggris sempoa adalah abaskus, orang indonesia sendiri menggunakan sipoa atau dekak-dekak untuk menyebutnya.Mungkin bagi zaman saat ini adalah peralatan yang sangat sederhana dibanding dengan peralatan komputer saat ini.
Namun tidak bisa dipungkiri bahwa dari alat sederhana ini membuat sejarah komputer dimulai. Benar! abaskus/sempoa ini sudah dianggap sebagai nenek moyang dari komputer. Dengan kata lain kalkulator, PS 123 ,PC, Laptop, HP tidak akan pernah ada jika abaskus tidak pernah ditemukan.


Sejarah Awal Komputer terkuno (Sempoa)

Walau banyak yang menganggap sempoa berasal dari negera tirai bambu alias cina. Namun asal-usulnya sama sekali tidak jelas. Mengingat alat seperti ini banyak ditemukan di berbagai kebudayan di dunia. Namun yang paling awal menggunakan komputer kuno ini ( Sekitar 2400 SM) sepertinya hanya dua peradaban yaitu babilonia dan cina itu sendiri.
Sempoa biasanya dibuat dengan menggunakan rangka kayu yang diisi oleh deretan manik-manik yang dapat digeser. Seperti gambar dibawah ini.
Sempoa ini biasanya dapat melakukan aritmatika dasar semacam pertambahan, perkurangan, pembagian, maupun perkalian. Walau kemampuannya tentu tidak dapat dibandingkan dengan kalkulator paling sederhana sekalipun. Tapi sangat jelas zaman dahulu komputer sederhana ini sudah banyak membantu orang alam perhitungan.
Penggunaan Sempoa dalam pendidikan

Tahukah anda bahwa pendidikan di jepang menjadi maju karena menggunakan sempoa. Ya! Sejarah Komputer paling kuno ini menjadi semakin gemilang dengan keberhasilannya membantu pendidikan.
Di jepang, sempoa di modifikasi dengan satu manik pada jeruji atas tapi ada 4 manik pada jeruji bawah dan disebut sebagai soroban.

Metode ini ternyata membawa perubahan besar dalam dunia pendidikan. Karena dengan ini anak-anak jepang mulai menyukai matematika. Jadi tidak heran saat mereka hancur lebur di perang dunia ke 2, Jepang mampu bangkit.
Keberhasilan ini diikuti oleh negara tetangganya seperti Cina, taiwan, dan Korsel. Yang sekarang anda tahu sendiri mereka akhirnya menjadi makmur dengan industri yang berbasis hi-tech. Karena bagaimanapun juga seluruh tekhnologi manusia dibangun dari dasar-dasar matematika.
Seandainya Indonesia juga melakukan hal yang serupa ya?

Nah kesimpulannya walaupun mungkin sejarah awal komputer (sempoa) ini telah berakhir. Namun kita tidak bisa melupakannya begitu saja sebagai komputer yang pertama di dunia ini.

1 komentar:

idha mengatakan...

Terimakasih artiekl nya

ST3Telkom